Realitanya handphone telah menjadi kebutuhan primer saat ini. Sejalan dengan kebutuhan itu, maka pulsa pun menjadi follower-nya. Namun, sadarkah kita, bahwa sesungguhnya, pulsalah yang kembali menjadi kebutuhan primer yang sangat lux dibanding benda yang membuat kebutuhan ini ada. Pengeluaran untuk pulsa jauh lebih banyak dibanding handphone itu sendiri.
Dan pihak yang paling diuntungkan dengan kebutuhan mendasar ini, adalah para penyedia layanan pulsa ini, baca provider. Bagaimana tidak? Sampai saat ini masih terdengar ada nama baru di deretan proviser yang muncul di Indonesia ini. Bahkan satu provider menyediakan beberapa alternatif pilihan dengan nama-nama berbeda.
Nyatanya, provider yang saya gunakan selama bertahun-tahun ini, agak mengecewakan saya. Dimana seharusnya kita para pengguna layanan yang katanya sangat profesional dalam melayani pelanggan, dan memiliki berjuta umat yang menggunakan layanan mereka, harus dibandingkan dengan pendatang-pendatang baru di dunianya, dan bahkan memiliki nilai-nilai positif yang buktinya banyak memikat pelanggan untuk "murtad"(pindah ke provider lain).
*Simpati*. Provider ini, memang memiliki kualitas sinyal yang kuat, dan setelah saya bandingkan dengan beberapa rekan pengguna provider lain, hasilnya sama ketika saya berada di luar daerah, bahkan kadang sinyal saya kalah. Provider saya memang menyediakan beberapa keringanan bagi yang suka sms-an, online, dan juga saling chit-chat di telfon. Namun dibalik kemudahan ini ada banyak kesulitan yang perlu di hadapi.
Diantaranya:
Tm. Rp. 2000 yang dihabiskan untuk menelfon sepuasnya dari pagi (gak tau tepatnya jam berapa) sampai pukul 1700. Lumayan murah. Namun bila dibandingkan dengan provider lain yang menguras hanya dibawah Rp. 1000, simpati menjadi top list termahal.
100 Sms gratis per hari. Setiap mengirim sekian sms simpati akan memberikan bonus 100sms. Dari 3 sms gratis 100, berubah menjadi 8 sms menjadi 100 sms, dan saat saya mengecek sent item saya yang sudah melebihi 10 sms, saya belum juga mendapat sms gratis.
Cm. Call me. Dulu kita bisa menikmati layanan ini dengan Rp O, namun sekarang Simpati mengutip Rp 50 setiap penggunaan layanan ini.
Flash. layanan internet, yang bila dibandingkan dengan provider lain, simpati cukup mahal.
Dan saat puasa dan Lebaran Idul Fitri ini adalah saat yang tepat bagi para provider memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya, mengingat penggunaan handphone dengan berbagai aktivitasnya yang meningkat untuk saling sekedar menegur sapa sampai penyambung silaturahmi.
Dan pada akhirnya saya hanya bisa menilai, simpati minus simpati bagi para pelanggannya.
x.o.x.o
Debbie Miranda Napitupulu
0 comments:
Posting Komentar